1 Full Life: KHOTBAH DI BUKIT.
Nas : Mat 5:1-7:29
Pasal Mat 5:1-7:29, yang biasanya disebut Khotbah Kristus di
Bukit, berisi penyataan dari prinsip-prinsip kebenaran Allah dengan mana
semua orang Kristen harus hidup oleh iman kepada Anak Allah (Gal 2:20)
dan oleh kuasa Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita (Rom 8:2-14;
Gal 5:16-25). Semua orang yang menjadi anggota Kerajaan Allah harus
lapar dan haus akan kebenaran yang diajarkan dalam Khotbah Kristus
(lihat cat. --> Mat 5:6).
[atau ref. Mat 5:6]
2 Full Life: KHOTBAH DI BUKIT.
Nas : Mat 5:1-7:29
Pasal Mat 5:1-7:29, yang biasanya disebut Khotbah Kristus di
Bukit, berisi penyataan dari prinsip-prinsip kebenaran Allah dengan mana
semua orang Kristen harus hidup oleh iman kepada Anak Allah (Gal 2:20)
dan oleh kuasa Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita (Rom 8:2-14;
Gal 5:16-25). Semua orang yang menjadi anggota Kerajaan Allah harus
lapar dan haus akan kebenaran yang diajarkan dalam Khotbah Kristus
(lihat cat. --> Mat 5:6).
[atau ref. Mat 5:6]
3 Full Life: APABILA SAUDARAMU BERBUAT DOSA.
Nas : Mat 18:15
Dalam ayat Mat 18:15-17 Yesus menguraikan cara mendisiplinkan
atau menerima kembali seorang saudara Kristen yang berbuat dosa kepada
seorang anggota lain di dalam gereja. Mengabaikan ajaran Kristus ini
berarti berkompromi secara rohani dan akhirnya mengakibatkan kehancuran
kepada gereja sebagai umat Allah yang kudus (bd. 1Pet 2:9;
lihat cat. --> Mat 5:13).
[atau ref. Mat 5:13]
- 1) Tujuan disiplin gerejani ialah melindungi nama baik Allah
(Mat 6:9; Rom 2:23-24), menjaga kemurnian moral dan integritas ajaran
gereja (1Kor 5:6-7; 2Yoh 1:7-11), serta berusaha untuk menyelamatkan
anggota yang tidak patuh dan mengembalikan mereka kepada jalan yang
benar (1Kor 5:5; Yak 5:19-20).
- 2) Anggota yang berdosa itu harus lebih dahulu dihadapi dan ditegor di
bawah empat mata. Apabila ia mau mendengarkan, maka ia harus diampuni
(ayat Mat 18:15). Apabila ia tidak mau mendengarkan saudara
seimannya (ayat Mat 18:15-16), dan setelah itu satu atau dua anggota
lain (ayat Mat 18:16), akhirnya masih tidak mau mendengarkan jemaat,
maka ia harus dianggap sebagai "seorang yang tidak mengenal Allah",
yaitu, seseorang yang bukan anggota Kerajaan Allah, terpisah dari
Kristus dan hidup di luar kasih karunia (ayat Mat 18:17; bd.
Gal 5:4). Ia tidak berhak menjadi anggota gereja dan harus
dikucilkan dari persekutuan gereja.
- 3) Kebiasaan untuk menjaga kemurnian gereja ini bukan saja dilaksanakan
dalam hal dosa dan kedursilaan, tetapi juga dalam hal ajaran yang sesat
dan ketidaksetiaan terhadap iman PB yang asli dan mendasar
(lihat cat. --> Gal 1:9 dan
lihat cat. --> Yud 1:3;
[atau ref. Gal 1:9; Yud 1:3]
lihat art. GURU-GURU PALSU, dan
lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).
- 4) Disiplin gerejani harus dilaksanakan dengan rendah hati, kasih,
penyesalan, dan pemeriksaan diri
(lihat cat. --> Mat 23:37;
[atau ref. Mat 23:37]
2Kor 2:6-7; Gal 6:1).
- 5) Dosa di dalam gereja yang melibatkan kebejatan seksual harus
ditangani berdasarkan 1Kor 5:1-5 dan 2Kor 2:6-11. Bentuk-bentuk
dosa yang berat ini menuntut penyesalan dan perkabungan dari seluruh
jemaat (1Kor 5:2), hukuman yang setimpal bagi pelanggar itu
(2Kor 2:6) dan pengucilan dari gereja (1Kor 5:2,13). Kemudian
hari, setelah masa pertobatan yang nyata, orang itu dapat diampuni,
menerima pernyataan kasih lagi dan diterima kembali dalam persekutuan
(2Kor 2:6-8).
- 6) Dosa seorang penatua, setelah ditangani di bawah empat mata, juga
harus diumumkan kepada jemaat, dan dikenakan tindakan disiplin di depan
umum, yaitu, "ditegur di depan semua orang agar yang lain itu pun takut"
(Gal 2:11-18;
lihat cat. --> 1Tim 5:20;
[atau ref. 1Tim 5:19-20]
lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).
- 7) Para pemimpin gereja dan para gembala jemaat lokal sebaiknya
mengingat bahwa mereka ditugaskan untuk menjaga seluruh kawanan domba
Allah
(lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).
Tuhan akan meminta pertanggungjawaban pribadi dari mereka atas "darah
semua orang" (Kis 20:26) yang terhilang karena para pemimpin gagal
mengembalikan, mendisiplinkan, atau mengucilkan mereka sesuai dengan
maksud dan kehendak Allah (bd. Yeh 3:20-21; Kis 20:26-27;
lihat cat. --> Yeh 3:18).
[atau ref. Yeh 3:18]
4 Full Life: PERCAKAPAN DI BUKIT ZAITUN.
Nas : Mat 24:3-25:46
Nubuat Yesus ini terutama merupakan jawaban atas pertanyaan para
murid-Nya, "Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" Yesus
memberikan kepada mereka:
- (1) tanda-tanda umum yang akan terjadi selama zaman ini sampai pada
akhir zaman (Mat 24:4-14);
- (2) tanda-tanda khusus yang menunjukkan bahwa akhir zaman telah
tiba, yaitu masa kesengsaraan besar (Mat 24:15-28);
- (3) tanda-tanda yang menakjubkan yang terjadi pada saat Ia datang
dengan kemuliaan dan kuasa (Mat 24:29-31);
- (4) peringatan kepada orang kudus dalam masa kesengsaraan besar agar
berjaga-jaga terhadap tanda-tanda yang menuju kepada kedatangan
Kristus yang dinanti-nantikan segera setelah masa kesengsaraan besar
berakhir (Mat 24:32-35);
- (5) peringatan kepada orang percaya yang hidup sebelum masa
kesengsaraan untuk siap sedia secara rohani karena kedatangan
Kristus untuk jemaat-Nya akan terjadi pada saat yang tak diduga-duga
(Mat 24:36-51; 25:1-30;
lihat cat. --> Yoh 14:3, dan
[atau ref. Yoh 14:3]
lihat art. KEANGKATAN GEREJA);
- (6) suatu gambaran mengenai penghakiman bangsa-bangsa setelah Ia
datang kembali ke bumi (Mat 25:31-46).
Perlu diperhatikan bahwa banyak rincian mengenai kedatangan kembali Kristus
tidak dijelaskan dalam pasal Mat 24:1-51. Selanjutnya, sampai saat ini
belum ada seorang pun yang mengartikan semua nubuat mengenai akhir zaman
dengan kepastian penuh. Dalam percakapan Yesus terdapat unsur rahasia yang
perlu kerendahan hati dan hati yang tertuju kepada Tuhan Yesus sendiri.
Kita dapat menantikan tambahan pengertian tentang penyataan ini pada akhir
zaman (bd. Dan 12:9).
5 Full Life: SETIAP ORANG YANG MEMPUNYAI.
Nas : Mat 25:29
Yesus menyatakan suatu prinsip penting yang berhubungan dengan
pahala dan kedudukan orang percaya di sorga. Apa yang akan diterima orang
percaya dalam Kerajaan Allah di masa yang akan datang tergantung pada apa
yang mereka miliki saat ini. Kedudukan dan warisan di sorga akan sebanding
dengan pengabdian mereka sekarang ini kepada jalan dan Kerajaan Allah
(lihat cat. --> Luk 22:24-30).
[atau ref. Luk 22:24-30]
6 Full Life: PERCAKAPAN DI BUKIT ZAITUN.
Nas : Mat 24:3-25:46
Nubuat Yesus ini terutama merupakan jawaban atas pertanyaan para
murid-Nya, "Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" Yesus
memberikan kepada mereka:
- (1) tanda-tanda umum yang akan terjadi selama zaman ini sampai pada
akhir zaman (Mat 24:4-14);
- (2) tanda-tanda khusus yang menunjukkan bahwa akhir zaman telah
tiba, yaitu masa kesengsaraan besar (Mat 24:15-28);
- (3) tanda-tanda yang menakjubkan yang terjadi pada saat Ia datang
dengan kemuliaan dan kuasa (Mat 24:29-31);
- (4) peringatan kepada orang kudus dalam masa kesengsaraan besar agar
berjaga-jaga terhadap tanda-tanda yang menuju kepada kedatangan
Kristus yang dinanti-nantikan segera setelah masa kesengsaraan besar
berakhir (Mat 24:32-35);
- (5) peringatan kepada orang percaya yang hidup sebelum masa
kesengsaraan untuk siap sedia secara rohani karena kedatangan
Kristus untuk jemaat-Nya akan terjadi pada saat yang tak diduga-duga
(Mat 24:36-51; 25:1-30;
lihat cat. --> Yoh 14:3, dan
[atau ref. Yoh 14:3]
lihat art. KEANGKATAN GEREJA);
- (6) suatu gambaran mengenai penghakiman bangsa-bangsa setelah Ia
datang kembali ke bumi (Mat 25:31-46).
Perlu diperhatikan bahwa banyak rincian mengenai kedatangan kembali Kristus
tidak dijelaskan dalam pasal Mat 24:1-51. Selanjutnya, sampai saat ini
belum ada seorang pun yang mengartikan semua nubuat mengenai akhir zaman
dengan kepastian penuh. Dalam percakapan Yesus terdapat unsur rahasia yang
perlu kerendahan hati dan hati yang tertuju kepada Tuhan Yesus sendiri.
Kita dapat menantikan tambahan pengertian tentang penyataan ini pada akhir
zaman (bd. Dan 12:9).
7 Full Life: MENYESALLAH (YUDAS).
Nas : Mat 27:3
Yudas mendengar bahwa perbuatannya yang berdosa akan menyebabkan
kematian Yesus. Demikian pula, perbuatan kita pastilah ada pengaruhnya pada
orang lain, entah bagi kebaikan atau bagi keburukan. Banyak hal yang mulai
terjadi oleh karena tindakan kita tidak dapat dihentikan sehingga akibatnya
yang merusak dan buruk menimpa kita dan banyak orang lain. Sangatlah
penting untuk menjauhi semua perbuatan dan rencana yang mungkin
mengakibatkan hal-hal yang merugikan.